mendung tengah menggelayuti hatinya,
membuat ia benar-benar kelelahan.
ada yang membuatnya berduka hari ini.
sebuah kepergian dari ruh yang beberapa waktu lalu
mengakrabinya, membuatnya nyaman, juga merasa terlindungi.
bukan lagi gerimis yang kini mengalir dari kedua beningnya,
namun kaca itu telah pecah menjadi banjir.
ia rapuh di saat kembali mengalami kehilangan itu.
setelah bergelut dengan sakitnya sendiri,
kini ia sedang menghadapi badai yang menyerakkan kepingan perasaannya.
ia hanya ingin sebuah pundak,
untuk menumpahkan sesak di dadanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar