Kamis, 27 Januari 2011

di pagi yang aneh ini

"nggak apa-apa ukht, semua orang pernah berbuat salah kok..."

"ampunan Allah itu maha luas, sayang. kita jangan sekali-kali meragukan itu..."

"bukan tentang kesalahanmu, yang kami tahu adalah kamu ingin berubah. itu sudah lebih dari cukup..."

"kamu percaya kan, bahwa keindahan ukhuwah itu bukan hanya di negeri dongeng?"

dan masih banyak lagi kata-kata sejenis itu. kata-kata yang selayaknya kita ucapkan pada mereka yang tengah berada di penghujung kebimbangannya. di saat mereka merasa bahwa kesalahan yang mereka lakukan merupakan akhir dari hidup mereka. mereka tengah berada di atas pijakan yang sebentar lagi akan rubuh! jika kita tidak mengulurkan tangan kita untuk digenggamnya, mungkin sebentar lagi mereka akan jatuh ke sebuah jurang bernama putus asa dari rahmat Allah.

jangan hakimi mereka atas kesalahan itu! itu akan membuat mereka semakin merasa tidak berharga. bisa jadi mereka pikir, karena sudah tercebur, mending tenggelam sekalian. toh sudah tidak ada lagi yang peduli. jangan, kawan. jangan sampai orang-orang berpikir bahwa sudah tidak ada lagi muslim yang peduli akan apa yang terjadi pada saudaranya!

sebuah senyum, sapaan ringan, jabatan tangan, bertanya kabar. hal-hal itu sederhana saja. tapi kita tidak pernah tahu, bahwa ternyata saudara yang tadi kita sapa dan kita salami itu sedang berada di puncak keputus asaannya. dan melalui senyum hangat yang kita berikan tidak lebih dari dua detik saat berpapasan tadi, dia merasa bahwa dirinya tidak lagi sendirian, tidak lagi diabaikan.

itu saja, saudaraku. semoga kita tidak termasuk orang yang mendzalimi hak mereka untuk dirangkul dalam kehangatan persaudaraan.

(tiba-tiba saja ingin menulis hal ini. di pagi yang aneh, tapi penuh barakah, ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar