Kamis, 27 Januari 2011

sangsi di denja jingga

sebuah catatan di sore hari yang ternyata belum lepas dari hinggap kealpaan.
ada getar tak terelaborasi dalam kesendirian ini. ada senyum yang tiba-tiba terlukis dalam memori ini. ada kesal yang sedikit menyergap dalam perenungan ini. ada rindu yang tiba-tiba menyeruak dalam pemikiran ini. ada ragu yang tiba-tiba tersembul dalam pertanyaan ini. dan ada juga kebahagiaan yang tiba-tiba terdesir dalam pelajaran ini.
semakin jauh kumelangkah, semakin tersesat aku di jalan ini. pertarungan yang sangat indah ketika aku mampu menentukan porsi yang tepat untuk tiap inci tubuhku mengambil andil dam pergulatan ini. mata, telinga,, hati, tangan, ah... semuanya mempunyai hak untuk ikut merasakan manisnya kegetiran ini. selalu saja terlontar pertanyaan bodoh ditengah prosesnya yang sebenarnya sudah kuketahui jawabannya. bukan apa-apa, pikir ini hanya penasaran, dan ini "sekedar" ingin tau.
beberapa jenak ku merasa lelah dan jenuh dengan ini. tapi inilah perang itu. seorang teman pernah berkata, "Keluarga itu teman yang diberikan oleh Allah. mau tidak mau, sejauh apapun kita dengan mereka (baik itu dimensi jarak ataupun emosi), pasti kita dan mereka tidak akan bisa dilepas kaitkan".
memang indah ada uluran tolong dalam kerapuhanku, tapi ternyata rencana Allah lebih indah dituruti dengan senyum maaf penuh kesabaran. Lalu rasa sakit yang telah menyayat dan menyisakan luka yang masih berbekas? sebelah sayapku bilang, "Allah Maha Pemaaf meski seisi alam pernah membuat-Nya murka".
memang indah terlihat strategi perang yang mereka tawarkan. tapi adakah itu cocok digunakan dalam semua situasi? aku hanya mempunyai Satu Sekutu dan aku ingin mulai belajar menyerahkan kepercayaanku sepenuhnya pada-Nya.
masih ada rasa sakit yang sering menyapa ketika kuterjebak dalam pertarungan ini. tapi itulah tantangan untuk kutaklukan.
lagipula, lebih indah memandang ini secara obyektif. terlalu mengiris memaksa memandangnya dari kacamata subyektif.
ah... pertarungan ini terlalu kucintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar