Bismillah.
Di satu siang saat aku tengah bergelut dengan persoalan yang cukup menyita tenaga dan pikiranku, sebuah pesan masuk ke inbox ponselku. pesan darimu.
just be strong, honey. i'm sure you can pass it. i'm not there beside you, but you've already knew that i always close to you.
ada sesuatu yang tiba-tiba menyeruak di ruang dadaku, rinduku padamu. saudaraku yang telah lama tak kujumpai karena kau sedang berjuang melawan sakitmu. ada sesak yang membuatku ingin menangis. bahkan di saat payahmu berjuang melawan keterbatasan, kau masih mengingatku.
sedekat apa aku dan dirimu, sayang?
kukirimkan balasan itu dengan mata gerimis. tak lama kau pun menjawab.
Sedekat gula dengan manisnya, dan sedekat matahari dengan hangatnya.
adakah kau menyertakanku dalam doa salat malammu, ukhti sayang?
sebagaimana di penghujung tahiyatku, kupanjatkan doa untukmu?
gerimis di kedua beningku terbadai menjadi banjir.
insyaallah, ukh.
semoga Allah memberkahi kesabaranmu.
dan semoga Dia juga memberkahi perjuanganmu.
semenjak siang itu, tak lagi aku menerima kabar darimu. Sampai pagi tadi, aku terbangun karena mimpi tentangmu.
semoga kelak, kita bertemu di menara cahaya itu, ukh. ucapmu dalam mimpiku.
Dan siang ini, aku baru tahu bahwa kau telah kembali.
yogyakarta, 26 september 2010.
untukmu saudaraku, setiap pelajaran yang kau berikan, telah menjadi kenangan yang tersimpan di satu sudut hatiku. ruang itu, hanya untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar